Potensi Cerah Indonesia untuk Bahan Bakar Kendaraan Listrik

Saat ini teknologi tentang mobil listrik sudah hampir menjadi nyata untuk dikomersialisasikan secara publik. Tentunya hal ini akan membuka pasar baru yang sangat besar, khususnya untuk meningkatkan ekonomi Indonesia.
Terlebih potensi besar itu adalah soal bahan bakar kendaraan listrik, yakni baterai. Seperti yang diketahui, bahan utama dari baterai untuk kendaraan listrik adalah berasal dari komoditas tambang Nikel, Kobalt dan Mangan yang bisa ditemukan dalam jumlah sangat banyak di negara ini.
Kementerian Koordinator Kemaritiman menjelaskan bahwa potensi barang-barang tambang sebagai komponen utama baterai, potensinya sangatlah besar. Bahkan pabrik pembuatan material baterai sudah dibangun pada Januari 2019 silam di Morowali, Sulawesi Tengah.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa potensi baterai ini sangatlah penting, karena nilainya mencapai 40 persen dari total pembuatan kendaraan listrik itu sendiri.
Namun pihaknya mengakui, untuk komponen lain yakni lithium belum dimiliki oleh Indonesia. Meski demikian bukan berarti tidak ada sama sekali, sebab dari penelitian yang telah dilakukan, logam tersebut berpotensi untuk ditemukan di wilayah Bangka Belitung, Aceh, Pegunungan Tiga Puluh, Tikus dan Hatapang. Oleh karenanya ke depannya akan dilakukan riset lebih mendalam untuk memastikan keberadaan lithium itu.
Oleh karena itu, pihaknya pun meminta kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberikan atensinya terhadap hasil tambang tersebut. Sebab potensinya juga sangat besar sebagai bahan bakar kendaraan listrik tadi, seperti halnya batubara dan juga minyak bumi.
Seperti yang diketahui, untuk Nikel sendiri diketahui jumlahnya mencapai 3 miliar ton, dan untuk Kobalt diketahui sebanyak 480 juta ton. Sedangkan cadangan dalam bentuk logam, jumlah Nikel mencapai 62 juta ton dan Kobalt sebanyak 1 juta ton.
Sementara untuk masalah produksi kendaraan listriknya, pihaknya berharap investor bisa melirik potensi ini untuk kemudian melakukan pembangunan pabrik kendaraan listrik. Diharapkan pabrik yang dibangun nanti bisa melakukan produksi mencapai 60 ribu unit setiap tahunnya.
–
Sumber: Dunia Tambang